Susan Wiley, dikenal sebagai Genie, mengalami kekerasan dan isolasi ekstrem dari lahir hingga usia 13 tahun. Dia dibesarkan dalam kondisi mengerikan oleh ayahnya yang kasar, yang mencegahnya mengeluarkan suara. Genie's tinggal dikamar gelap dan tidak layak, dengan ranjang bayi yang terbuat dari kawat dan jendela yang tertutup aluminium foil.

Orangtuanya memiliki tiga orang anak yang lain, dua di antara nya sudah meninggal. Seorang detektif mendeskripsikan kondisi kamarnya :Kematian salah seorang adik Susan disebabkan oleh ayahnya yang tidak tahan dengan suara tangis bayi lalu memutuskan untuk membungkus bayi itu, memasukkannya kedalam laci, dan dibiarkan hingga habis napas.

Setelah ditemukan oleh pekerja sosial, Genie tidak memiliki keterampilan dasar fisik, mental, atau sosial, dan Bahkan Susan tidak bisa berbicara ataupun mengerti satu kata pun ketika pekerja sosial menemukan Susan. Dia menjadi objek studi psikologis yang menarik, tetapi sering kali diperlakukan lebih sebagai subjek eksperimen daripada sebagai anak yang rentan.

Sepanjang hidupnya, Genie berpindah-pindah dari satu panti ke panti lain dan terus mengalami pengabaian. Saat ini, dia tinggal di fasilitas perawatan orang dewasa. Kisah hidupnya menyentuh dan menggugah emosi, menunjukkan betapa kejamnya perlakuan manusia bisa terhadap sesama.

Pesan moral dari kisah Genie adalah pentingnya empati dan perlakuan manusiawi terhadap individu rentan lainnya. Setiap anak berhak mendapatkan kasih sayang dan lingkungan yang aman untuk tumbuh. Kisahnya juga mengingatkan kita akan bahaya kekerasan dan pengabaian, serta etika dalam penelitian terhadap yang membutuhkan.